Setelah kemarin sempat diberitakan bahwa Gaji Squad Elja belum lunas semua, Kemarin berhembus kabar gembira jika manajemen akan membayar lunas semua yang menjadi tanggungan manajemen kepada pemain. Pembayaran gaji yang tertunda tersebut akam dilunasi dalam satu sampai dua hari mendatang.Hal ini disambut baik oleh kalangan pemain. Berdasarkan sumber yang terpercaya pada prinsipnya pemain tidak mempermasalahkan terlambatnya pembayaran gaji namun pemain ingin ada komunikasi atau penjelasan dari pihak manajemen. Pemain ingin ada kejelasan mengenai soal pemenuhan hak hak mereka. Saat in Sebagian besar Pemain PSS sadar bahwa PSS sekarang sedang mengalami kesulitan keuangan bersama klub klub lain akibat tidak menggunakan dana APBD. Meski belum ada kejelasan kapan gaji tersebut dibayarkan Pemain tidak mempermasalahkan tapi yang diinginkan pemain adalah adanya pemberitahuan dan penjelasan dari peihak Manajemen tidak seperti kemarin yang tanpa ada penjelasan dari manajemen.
Sementara itu untuk mengatasi kesulitan dana yang membelit PSS, manajemen menggunakan strategi baru untuk pengumpulan dana. kemarin bertempat di RM Pring Sewu, Manajemen meluncurkan sebuah buku yang berisi profil PSS dari masa ke masa. Buku Berjudul "PROFIL PERSATUAN SEPAKBOLA SLEMAN (PSS)" bercover Agus "Grandong" Purwoko sebagai salah satu produk asli Sleman yang saat ini menjadi andalan PSS di bek sayap kiri memiliki tebal 100 halaman dan menggunakan Hard Cover. Dalam sambutannya Djoko Handoyo sebagai General Manajer (GM) PSS menjelaskan penerbitan buku yang berisi profil PSS dari masa ke masa ini merupakan salah satu upaya pengurus untuk menggali sumber dana dalam pemenuhan kebutuhan PSS untuk mengarungi kompetisi di Indonesia.Menurut GM PSS ini tahun ini PSS murni tanpa menggunakan APBN karena PSS ingin hidup mandiri dan menjadi klub profesional bukan klub plat merah. Sebenarnya PSS sudah dianggarkan dalam APBD Pemkab Sleman Tahun 2008 sebesar 5 miliar namun akibat keluarnya Surat Edaran Menteri Dalam Negeri yang tidak memperbolehkan dana APBD untuk sepakbola, Dana tersebut tidak bisa cair. PSS sebetulnya bisa mencairkan dana tersebut seperti yang dilakukan oleh Persiba Bantul atau Persela lamongan namun pihak manajemen tidak mau ambil resiko. Lebih baik berusaha sendiri meski harus susah payah dalam mengarungi kompetisi divisi utama PSSI 2008. Buku ini akan dijual ke masyarakat. hasil penjualan buku ini akan masuk sebagian ke kas PSS dengan sistem bagi hasil sebesar 60% untuk penerbit dan 40%.
Sudah saatnya Pendukung PSS memiliki sumbangsih terhadap Klub Kebanggannya, PSS, dengan cara membeli tiket pertandingan setiap kali PSS berlaga dan membeli buku Profil PSS. Bukan menjadi Benalu PSS. Suporter yang seharusnya membayar bukan Klub yang membayar Suporter.
JAYALAH ELJAKU!
PSS...Adalah...Klub...Yang...Kami...Banggakan!
PRIDE PSS 1976
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment